Penelitian Dan Perkembangan Flu Burung Pada Kucing - Berkucing

Breaking

Sponsor

Saturday, September 13, 2014

Penelitian Dan Perkembangan Flu Burung Pada Kucing

Penelitian dan Perkembangan Flu Burung Pada Kucing- Dalam topik kali ini akan dibahas menyoal flu burung pada kucing, sanggup jenis persia, atau jenis anggora ataupun jenis kucing lainnya. Kita sebaiknya tidak perlu terlalu terkejut mengenai fakta bahwa flu burung sanggup menyerang anjing dan kucing. Sejak tahun 80-an  beberapa penelitian telah men.unjukan bahwa hewan-hewan tersebut memang sanggup terinfeksi virus flu unggas.
Penelitian dan Perkembangan Flu Burung Pada Kucing Penelitian dan Perkembangan Flu Burung Pada Kucing
1981 : eksperimen dan penelitian soal flu burung pada kucing bahwa kucing sanggup terjangkit virus flu burung. Hinshaw et al 1981, Infection and Immunity 34, p354.
2004: peneliti menunjukkan secara eksperimen bahwa kucing sanggup terinfeksi dan mati akibat  virus H5N1. Hasil eksperimen juga menunjukkan adanya kemungkinan  penyeba.ran dari kucing ke kucing.  T Kuiken et al (2004) Science 306, 241.

2004: radang paru-paru akut akhir flu burung, menyerang harimau dai leopard. Keawcharoen et al (2004) Emerging Infectious Diseases 10, 2189-2191
2005: peneliti melaporkan adanya kemungkina penyebaran virus diantara para harimau.Thanawongnuwech et al (2005) Emerging Infectious Diseases 11, 699-701.
2005: virus berhasil diisolasi dari burung yang mati di danau Qinghai. Wabah disebabkan oleh varian gres dari H5N1 yang diduga lebih ganas pada burung-burung liar. Secara eksperimen, virus yang sama juga sanggup membunuh tikus. Liu J et al (2005) Science (www.sciencemag.org/cgi/content/abstract/1102287).
2006: dalam lapo.ran yang tidak dipublikasi, para peneliti dari National Institute of Animal Health, Bangkok, menguji 629 anjing dan 111 kucing yang terdapat di sentra Thailand. 160 ekor anjing dan 8 ekor kucing memiliki antibodi terhadap H5N1. Hal ini menunjukkan bahwa hewan-hewan tersebut pernah terekspos virus H5N1. Butler (2006) Nature 439, 773.
2006: Para peneliti di laboratorium mendapat fakta bahwa kucing yang secara eksperimen terinfeksi H5N1,mengeluarkan virus H5N1 melalui feces, droplet pada batuk & bersin. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan kucing sebagai penyebar virus. Rimmelzwaan et al (2006) A. J. Pathol. 168 176-183.


Laporan Kasus-Kasus Flu Burung Pada Berbagai Jenis Mamalia
Pada bulan december tahun 2003 : dua harimau dan dua ekor leopard di kebun binatang Thailand, mati sesudah diberi makan daging ayam mentah yang ternyata kemudian diketa.hui terkotori virus H5N1.
Februari  2004 : Virus H5N1 terdeteksi pada leopard yang mati di kebun binatang bersahabat Bangkok. Bulan berikutnya, di kebun binatang y.ang sama, seekor harimau putih mati lantaran benjol virus yang sama.
11 Oktober 2004: wabah terjadi di kebun binatang di thailand. Dari 441 ekor harimau, 147 ekor mati akhir penyakit atau disuntik mati. Harimau-harimau tersebut biasa dikasih makan dengan daging chicken (ayam) mentah. Penelitian lanjutan menduga adanya penyebaran virus dari harimau ke harimau.
15  Juli 2005: tiga ekor musang yang mati di vietnam pada final juni, positif terinfeksi virus H5N1. laporan ini merupakan laporan pertama benjol H5N1 pada spesies tersebut. Sumber benjol tidak diketahui.

29  Februari 2006: Virus H5N1 terdeteksi pada kucing di Jerman. Di kawasan yang sama sebelumnya terdeteksi H5N1 pada bangau dan burung yang mati. drh. Neno Waluyo S.
It tadi Penelitian dan Perkembangan Flu Burung Pada Kucing, baca juga  artikel sebelumnya Flu Burung Pada Kucing Persia Anggora .

No comments:

Post a Comment